Tolak Rencana Pembangunan Jetty di Soropia: Proyek Bermasalah yang Ancam Ekosistem dan Dikendalikan Kepentingan Elit

Kendari, 17 April 2025 — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tenggara menyatakan penolakan keras terhadap rencana pembangunan jetty (pelabuhan khusus) untuk pengangkutan ore nikel di wilayah pesisir Soropia, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Rencana ini dinilai tidak hanya mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir dan kehidupan nelayan tradisional, tetapi juga sarat dengan konflik kepentingan antara pejabat publik dan oknum perusahaan tambang.

Ekosistem Pesisir Terancam Rusak

Kawasan pesisir Soropia merupakan wilayah penting secara ekologis yang terdiri dari hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang yang masih terjaga. Pembangunan jetty dan aktivitas industri tambang akan mempercepat kerusakan kawasan ini serta mengganggu habitat spesies laut yang dilindungi seperti *Tridacna spp.* (kima raksasa).

Kehidupan Nelayan Terancam

Jetty direncanakan dibangun tepat di wilayah tangkap nelayan tradisional. Jika proyek ini tetap dilanjutkan, maka masyarakat pesisir akan kehilangan ruang hidup dan akses terhadap laut yang selama ini menjadi sumber utama penghidupan.

Sarat Konflik Kepentingan dan Dugaan Proyek Elit

Direktur WALHI Sultra, Andi Rahman, mengungkapkan bahwa proyek jetty ini diduga kuat tidak murni didasarkan pada kebutuhan daerah, melainkan untuk memenuhi kepentingan bisnis pihak tertentu.

“Kami mencium adanya dugaan kuat bahwa rencana pembangunan jetty di Soropia dikendalikan oleh segelintir oknum pejabat publik yang memiliki kedekatan dengan perusahaan tambang. Ini adalah bentuk nyata penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan korporasi,” tegas Andi Rahman.

“Pembangunan jetty ini bukan untuk rakyat, tapi untuk mempermudah lalu lintas ore nikel demi kepentingan segelintir elit yang ingin meraup keuntungan dari eksploitasi alam,” tambahnya.

Minim Transparansi dan Partisipasi Publik

Hingga saat ini, proses perencanaan tidak disertai kajian lingkungan yang terbuka dan partisipatif. Masyarakat tidak pernah diberikan informasi secara utuh dan bebas mengenai dampak proyek ini terhadap lingkungan dan kehidupan mereka.

Desakan WALHI Sultra:

  1. Menolak secara tegas rencana pembangunan jetty di kawasan pesisir Soropia.
  2. Mendesak Pemkab Konawe dan pemerintah provinsi untuk menghentikan seluruh proses perizinan proyek yang bermasalah dan berpihak pada kepentingan elit.
  3. Mendorong penguatan ekonomi masyarakat berbasis perikanan berkelanjutan dan ekowisata, bukan industri ekstraktif.

WALHI Sultra menyerukan agar pembangunan di wilayah pesisir tidak dijadikan alat akumulasi modal oleh segelintir elit, melainkan didasarkan pada prinsip keadilan ekologis dan partisipasi rakyat.

Kontak Media:

WALHI Sulawesi Tenggara

Direktur: Andi Rahman

Telepon: [0822-8412-0383]

Instagram/Twitter: @walhisultra

Rakawuta, Mowila – 15 April 2025Sejumlah instansi pemerintah, di antaranya BPN, DPRD Konawe Selatan, Dinas Transmigrasi, Ombudsman RI, Camat Mowila, Kepala Desa Rakawuta, serta pihak kepolisian, melakukan kunjungan lapangan ke Desa Rakawuta, Kecamatan Mowila, untuk meninjau langsung lahan pertanian milik warga yang digusur oleh PT. Merbau Jaya Indah Raya. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari …

Konflik Agraria di Rakawuta: Tanah yang Kami Cangkul, Mereka Klaim Read More »

Unaha, 14 April 2025 — Fakta baru mengenai pencemaran lingkungan akibat limbah operasional PLTU Captive milik PT OSS dan PT VDNI terungkap dalam sidang gugatan lingkungan hidup yang diajukan masyarakat Morosi di Pengadilan Negeri Unaha. Persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi ini menghadirkan dua warga terdampak sebagai saksi penggugat: Nazarudin dari Desa Kapoila Baru Kec. Motui …

Debu Hitam, Sungai Beracun: Fakta Kelam PLTU PT OSS Terkuak di Pengadilan Unaaha Read More »

Kabaena Barat, Sulawesi Tenggara — Aktivitas pertambangan yang masif di Kecamatan Kabaena Barat, khususnya di wilayah pesisir Desa Baliara, telah mengancam kehidupan masyarakat secara langsung. Sejak beroperasinya dua perusahaan tambang nikel—PT. Timah Investasi Mineral dan PT. Trias Jaya Agung—warga mengalami penurunan drastis dalam kualitas lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Desa Baliara dikenal sebagai wilayah pesisir yang …

Dari Sumber Kehidupan Jadi Ancaman Nyawa: Warga Baliara dan Walhi Sultra Desak Hentikan Tambang Nikel Read More »

Kendari, 16 Maret 2025 – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tenggara mengecam keras tindakan penggusuran paksa yang dilakukan oleh PT. Merbau di Desa Rakawuta, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan. Penggusuran ini telah menyebabkan dampak serius bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari lahan pertanian mereka. Berdasarkan laporan dari warga dan investigasi lapangan, penggusuran ini didasarkan …

Walhi Sultra Mengecam Penggusuran Paksa Oleh PT MERBAU di Desa Rakawuta Read More »

Kendari, 16 Maret 2025 – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tenggara mengecam keras tindakan penggusuran paksa yang dilakukan oleh PT. Merbau di Desa Rakawuta, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan. Penggusuran ini telah menyebabkan dampak serius bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari lahan pertanian mereka. Berdasarkan laporan dari warga dan investigasi lapangan, penggusuran ini didasarkan …

WALHI SULTRA MENGECAM PENGGUSURAN PAKSA OLEH PT. MERBAU DI DESA RAKAWUTA Read More »

Aliansi Pejuang Lingkungan dan HAM (APEL HAM) Torobulu kembali berdemonstrasi di samping Gedung SDN 12 Laeya dan pemukiman warga (Selasa/11/02/2025). PT. Wijaya Inti Nusantara (WIN) tak berhenti melakukan pengerukan ore nikel persis di samping Sekolah dan pemukiman warga Torobulu, Konawe Selatan. “PT. Wijaya Inti Nusantara tidak memperhatikan Lingkungan dalam mengeruk ore nikel di SDN 12 …

Kami Sudah Lelah dengan Kerusakan, PT. WIN Harus Berhenti Beroperasi di Torobulu. Read More »

KENDARI – Polda Sulawesi Tenggara kembali diduga melakukan kriminalisasi terhadap enam warga Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang menolak kehadiran tambang di wilayah mereka. Keenam warga tersebut adalah Nasrun, Yusman, Alimin, Aco, Datna, dan La Boba. Mereka dipanggil oleh Ditreskrimum Polda Sultra dengan tuduhan pengrusakan, meski perlawanan mereka dilandasi oleh keinginan melindungi tanah leluhur …

Tolak Tambang, Enam Warga Wawonii Dikriminalisasi: Keadilan untuk Siapa? Read More »

Konawe Selatan, 30 Januari 2025 – Aliansi Pejuang Lingkungan & HAM Torobulu menggelar aksi demonstrasi  untuk menuntut penghentian operasi tambang nikel PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang diduga merusak lingkungan dan mengancam hak-hak masyarakat, termasuk anak-anak di SDN 12 Laeya. Aksi dimulai pada pukul 08.00 Wita yang dihadiri sekitar 20 orang bergerak melakukan konvoi berkeliling …

APEL HAM Torobulu Desak PT WIN Hentikan Tambang yang Merusak dan Tunjukkan Transparansi Dokumen Lingkungan Read More »