Selamat datang di Website Resmi WALHI Sulawesi Tenggara

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), sebuah organisasi lingkungan hidup terbesar di Indonesia. WALHI Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak masyarakat atas lingkungan hidup yang sehat, keadilan sosial, pelestarian budaya, dan hak asasi manusia (HAM).

Di Sulawesi Tenggara, kami bekerja bersama komunitas lokal untuk mempertahankan kekayaan alam dan budaya yang terancam oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Kami percaya bahwa kelestarian lingkungan adalah pondasi penting bagi kesejahteraan sosial dan budaya masyarakat. 

Selain itu, kami juga berjuang untuk memastikan bahwa hak-hak asasi manusia, termasuk hak atas tanah dan sumber daya, diakui dan dihormati oleh pemerintah dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Melalui website ini, Anda dapat menemukan informasi terkini tentang berbagai isu lingkungan di Sulawesi Tenggara, kampanye yang sedang kami lakukan, serta cara Anda dapat terlibat dalam memperjuangkan kelestarian alam dan keadilan sosial.

Bersama WALHI Sulawesi Tenggara, mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat.

WALHI lahir pada tanggal 15 Oktober 1980. Organisasi ini dibentuk sebagai respons terhadap berbagai isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, terutama akibat maraknya eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali. Berikut adalah cerita singkat mengenai sejarah kelahirannya:

Sejarah Lahirnya WALHI

Pada akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-an, Indonesia mengalami gelombang besar pembangunan di berbagai sektor, termasuk pertambangan, kehutanan, dan industri. Pembangunan tersebut sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Perusakan hutan, pencemaran air dan tanah, serta ketimpangan sosial semakin meluas di berbagai daerah. Di tengah situasi ini, para aktivis lingkungan, akademisi, dan pegiat sosial mulai menyadari pentingnya membentuk wadah yang dapat menyatukan kekuatan untuk memperjuangkan hak-hak lingkungan.

Pada tahun 1980, berbagai organisasi lingkungan hidup, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan individu-individu peduli lingkungan dari seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta dalam sebuah pertemuan besar. Mereka berdiskusi dan menyepakati perlunya satu organisasi payung nasional yang dapat mengkoordinasikan upaya untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan mengadvokasi kebijakan yang berkelanjutan. Dari pertemuan tersebut, lahirlah WALHI.

WALHI didirikan dengan semangat melindungi hak-hak masyarakat atas lingkungan hidup yang sehat dan lestari. Sejak awal, WALHI menyuarakan pentingnya keadilan ekologis, hak asasi manusia, dan pelestarian sumber daya alam untuk kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang.

Selama perjalanannya, WALHI terus beradaptasi dengan tantangan zaman. Pada era 1990-an, organisasi ini memperkuat perjuangan terkait dampak pembangunan, perubahan iklim, serta hak-hak masyarakat adat yang seringkali terabaikan oleh kebijakan negara. WALHI juga berperan penting dalam advokasi lingkungan dan sosial selama masa transisi politik di Indonesia pada era Reformasi, di mana suara masyarakat mulai lebih didengar.

Hingga hari ini, WALHI telah menjadi jaringan organisasi lingkungan terbesar di Indonesia, dengan cabang-cabang yang tersebar di seluruh provinsi, termasuk WALHI Sulawesi Tenggara, yang turut memperjuangkan kelestarian alam dan hak-hak masyarakat lokal di wilayah tersebut.